Langsung ke konten utama

Mitos lagu Resah payung teduh

Mitos di Balik Lagu “Resah” Milik Group Band Payung Teduh

Bagi kalian penggemar musik, group band yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kalian, group band yang lagu – lagunya tidak luput dari filosofi nama band nya, group band yang lagu nya teduh, mellow, dan yang pasti bikin hati yang galau menjadi adem, " Payung Teduh "
Payung Teduh lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon yang senang nongkrong bersama di kantin FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, mereka adalah Is dan Comi yang senang bermain musik bersama di kantin, selasar gedung kampus, tepi danau hingga event – event di luar kampus. Secara tidak sadar kebersamaan mereka dalam bermain musik telah menguatkan karakter bermusik mereka dan telah disadari bagi orang-orang sekitar yang sering menyaksikan mereka bermain musik bersama.
Siapa sih yang nggak tahu dengan band yang syahdu ini? Yup! Betul banget! Payung Teduh adalah salah satu Band yang memberikan cita rasa baru di dunia musik Indonesia. Nah, ternyata diantara lagu-lagunya yang memang teduh dan easy listening itu mempunyai makna yang dalam disalah satu lagunya.
Muncul dari album kedua mereka, “Dunia Batas” lagu Resah ternyata mempunyai segudang cerita yang mendalam di balik lirik-lirik yang mengayun-ngayun. Salah satu personil Payung Teduh, Aziz Kariko atau “Comi” yang juga seorang dosen, menceritakan itu kepada mahasiswanya.
Semuanya bermula pada pengalaman Comi saat hiking. Dia hiking bersama teman-temannya. Ada satu teman laki-lakinya yang curhat kalau dia sedang dilanda masalah cinta. Di tengah perjalanan, temannya itu hilang. Semuanya mencari. Karena kesusahan mencarinya dan tidak ketemu-ketemu, akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu di pos selanjutnya. Karena Lama tidak datang-datang,akhirnya mereka mencarinya kembali. Setelah ditemukan, temannya yang hilang itu sudah tidak bernyawa dengan gantung diri di atas pohon. Ternyata, di kantung bajunya tertinggal kertas yang berisi puisi. Nah, penggalan puisi itu kemudian dimasukkan ke lirik lagu Resah

ADVERTISEMENT

Untuk semua yang belum tau lagunya, mari kita telaah satu per satu lirik – lirik nya :
“Aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap”
Coba fokus pada dua kata “hujan” dan “malam gelap”. Sekarang begini, jika kalian ingin pergi bersama pacar atau orang yang kalian sayangi, mungkinkah kalian akan pergi saat hujan dan malam gelap? Kemungkinannya sangat kecil. Malam minggu hujan aja pada bingung. Apalagi kalo malem-malem. Kata “malam gelap” pada kalimat ini lebih mengarah pada dunia yang lain. Bukan dunia kita. Nahloh, gimana tuh?
“Tapi aku tak bisa melihat matamu”
Kalian bisa melihat mata teman kalian? Tentu bisa. Saya sendiri juga bisa. Bukan hanya mata, seluruh tubuh orang lain saya juga bisa lihat. Kalian bisa lihat mata makhluk ghaib? Tentu tidak. Beda lagi dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus. Jangankan melihat matanya, dengar temen ngomongin makhluk ghaib aja saya sudah merinding. Besar kemungkinan maksud dari kalimat ini adalah tidak bisa bertemu dengan orang itu karena sudah berbeda dunia. Sudah tidak bisa lagi melihat matanya.
“Aku ingin berdua denganmu di antara daun gugur”
Disini kita mencoba berimajinasi. Anggap saja pohon itu adalah kehidupan, daun adalah nyawa. Sedangkan ‘gugur’ adalah kematian. Dengan begitu ‘daun gugur’ bisa diartikan kematian seseorang. Sekarang sudah sangat jelas, sang penulis puisi yang sedang ada problematika cinta besar adanya adalah ditinggal mati sang kekasih. Maksud dari kalimat ini adalah masih ingin berdua dengan sang kekasih di dunia antara kematian dan kehidupan. Di antara daun gugur.
“Aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu”
Langsung saja, mungkin maksud dari kalimat ini adalah sang kekasih yang sebenarnya juga masih ingin berdua dengannya tetapi sadar mereka sudah berbeda dunia. Hanya resah yang tercipta. Resah antara ingin bertemu tetapi kenyataan tidak memperbolehkan mereka bertemu.
“Aku menunggu dengan sabar di atas sini melayang-layang”
Melayang-layang disini berarti tidak menapak pada tanah. Pernah melihat orang gantung diri kakinya menapak pada tanah? Kalo pernah, saya berani taruhan orang itu masih hidup. Di kalimat ini mungkin saja maksudnya adalah tentang cara sang penulis puisi untuk bisa bertemu lagi dengan kekasihnya di dunia yang berbeda. Yap, cara itu adalah dengan bunuh diri. Dengan adanya kata “melayang-layang” yang berarti cara bunuh dirinya dengan cara gantung diri. Jika kita benar-benar mencintai seseorang, kita akan melakukan hal bodoh sekalipun untuknya.
“Tergoyang angin menantikan tubuh itu”
Melayang-layang tergoyang angin. Mungkin jiwa yang telah lepas dari dirinya tergoyang angin di atas sana menantikan tubuh sang kekasih untuk bisa bertemu kembali. Untuk kali ini, di dunia yang sama.
Well lagu nya memang terdengar romantis meskipun lirik nya membuat sedikit merinding, tapi biar bagaimanapun semua itu tergantung pada bagaimana kita menikmati lagu tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri dan sejarah Masha and the Bear

Inilah Misteri Masha and The Bear dan Sejarahnya Masha and The Bear merupakan film kartun untuk anak-anak yang cukup populer di Indonesia. Bahkan, banyak orang tua yang memberikan respon positif untuk film kartun ini. Ya, tentu saja, di tengah maraknya film kartun yang ‘kurang mendidik’, Masha and The Bear hadir dengan cerita ringan yang cocok untuk anak-anak. Demam Masha and The Bear ini seolah menjangkit semua anak-anak di seluruh Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya anak-anak yang gemar mengkoleksi benda-benda bertajuk Masha and The Bear, mulai dari balon, kaos, alat tulis, dan boneka. Akan tetapi, tahukah Anda ada kisah haru dibalik karakter Masha and The Bear? Dalam kartun, Masha merupakan sosok anak perempuan kecil yang sangat nakal. Bahkan, saking nakalnya Masha, ia sampai tidak memiliki teman satupun. Satu-satunya sosok yang mau menemani Masha bermain adalah beruang. Nah, jika dipikir dengan akal sehat, bagaimana seorang anak kecil bisa bermain dengan beruang...

Globalisasi

Globalisasi  adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran  pandangan dunia , produk, pemikiran, dan aspek-aspek  kebudayaan  lainnya. [1] [2] Kemajuan infrastruktur  transportasi  dan  telekomunikasi , termasuk kemunculan  telegraf  dan  Internet , merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong  saling ketergantungan  (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya. [3] Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di  era modern , beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum  zaman penemuan  Eropa dan pelayaran ke  Dunia Baru . Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. [4] [5]  Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat. Istilahah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lag...